Willy Blog

Diary Kesenian Willy

Kesenian Minangkabau

f:id:web20pesona:20200821132550j:plain


 

Kekayaan budaya Sumatera Barat terdapat tarian tradisional, makanan khas, alat musik tradisional, rumah adat, pakaian adat, keragaman suku, perayaan adat, nyanyian tradisional dan sebagainya. Berikut yaitu ulasan dari bermacam-macam ragam kebudayaan Sumatera Barat.

 

 

Tarian tradisional

Figur garis besar seni tari dari Sumatera Barat yaitu dari adat kebiasaan etnis Minangkabau dan etnis Mentawai. Kekhasan seni tari Minangkabau umumnya diberi pengaruh oleh agama Islam, keunikan adat matrilineal dan kebiasan merantau masyarakatnya juga memberi akibat besar dalam jiwa sebuah tari kebiasaan yang bersifat klasik, diantaranya tari Pasambahan, tari Piring, tari Payung dan tari Indang.

 

Sementara itu terdapat pula suatu pertunjukan khas etnis Minangkabau lainnya berupa perpaduan unik antara seni bela diri yang disebut silek dengan tarian, nyanyian dan seni peran (akting) yang dikenal dengan nama Randai. Sebenarnya, tarian khas etnis Mentawai disebut Turuk Langai. Tarian Turuk Langai ini umumnya bercerita perihal tingkah laku hewan, sehingga judulnya pun disesuaikan dengan nama-nama hewan hal yang demikian, contohnya tari Burung, tari Monyet, tari Ayam, tari Ular dan sebagainya.

 

Alat Musik Tradisional

Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatra Barat yang dicampur dengan ragam musik apapun saat ini pasti akan kelihatan dari setiap karya nyanyian yang beredar di masyarat. Faktor ini karena musik Minang dapat diracik dengan aliran musik ragam apapun sehingga nikmat didengar dan dapat diterima oleh masyarakat. Pakaian musik pemberi nuansa terdiri dari instrumen alat musik tradisional antara lain :

  • Saluang
  • bansi
  • talempong
  • rabab
  • gandang tabuik

 

Pakaian Adat

Pakaian adat yaitu seluruh perlengkapan yang dipakai oleh seseorang yang memperlihatkan ethos kebudayaan suatu masyarakat. Dengan memperhatikan pakaian seseorang, orang asing akan mengatakan bahwa orang tersebut merupakan asli daerahnya. Jadi pakaian adat mewakili masyarakat dan adat sesuatu daerah membedakannya dengan adat daerah lain.

 

Keragam suku

Mayoritas penduduk Sumatera Barat yaitu suku Minangkabau. Di daerah Pasaman selain suku Minang berdiam pula suku Batak dan suku Mandailing. Suku Mentawai terdapat di Kepulauan Mentawai. Di sebagian kota di Sumatera Barat terutamanya kota Padang terdapat etnis Tionghoa, Tamil dan suku Nias dan di sebagian daerah transmigrasi (Sitiung, Lunang Silaut, Padang Gelugur dan lainnya) terdapat pula suku Jawa.

 

Rumah Adat

Rumah adat Sumatera Barat terutamanya dari etnis Minangkabau disebut Rumah Gadang. Rumah Gadang umumnya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku / kaum hal yang demikian secara turun temurun. Lagu jauh dari komplek rumah gadang hal yang demikian umumnya juga dibangun sebuah surau kaum yang berfungsi sebagai daerah ibadah dan daerah tinggal lelaki dewasa kaum hal yang demikian tapi belum menikah.

Sementara etnis Mentawai juga memiliki rumah adat yang berbentuk rumah panggung besar dengan tinggi lantai dari tanah mencapai satu meter yang disebut dengan uma. Uma ini dihuni secara bersama mencakup lima sampai sepuluh keluarga. Figur biasa konstruksi uma ini dibangun tanpa menerapkan paku, tapi dipasak dengan kayu serta sistem sambungan silang bertakik.

 

Lagu Tradisional

Musik Minangkabau berupa instrumentalia dan nyanyian – nyanyian dari daerah ini pada umumnya bersifat melankolis.

Faktor ini berhubungan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, relasi kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi didorong dengan kebiasaan pergi merantau.  nyanyian tradisional dari provinsi Sumatera Barat yaitu kambanglah bungo, barek solok, rang talu, malam baiko dan lain – lain.